iklan 1

Tuesday, May 3, 2016

Pemanfaatan Flora dan Fauna



A. Keanekaragaman Gen
Adalah perbedaan atau variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup. Contoh, buah durian yang memiliki kulit tebal, kulit tipis, dagingnya tebal, berdanging buah tipis, biji besar atau biji kecil. Demikian pula dengan buah pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja sereh. 

keanekaragaman sifat genetik pada suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen yang ada didalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom tersebut didapatkan dari kedua induknya melalui pewarisan sifat. Namun, gen juga dapat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Contohnya bibit yang diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya.

keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contohnya adalah proses hibrid dari tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.

B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah adanya perbedaan yang bisa ditemukan pada kelompok atau komunitas pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Contoh, di halaman kita terdapat pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar, jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah.

Adapun beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu.

C. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem bisa terbentuk disebabkan adanya berbagai kelompok spesies yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, setelah itu saling mempengaruhi antar spesies dengan spesies dan spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup, semisal suhu, air, udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral. Ekosistem berbeda dengan lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Terdapat beberapa ekosistem yaitu ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, eosistem pantai pasir dll. Kemudian adapun ekosistem buatan manusia yaitu agro ekosistem seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja agroekosistem memiliki tingkat keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman genetik yang lebih tinggi.

Pemanfaatan flora dan fauna


Flora dan fauna mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan persebaran tumbuhan. Binatangpun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan binatang karnivora, seperti harimau, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan.
Faktor keindahan

Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda - beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Hal ini juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam lainnya. Seorang pendaki gunung akan merasa lebih senang bila melintasi kawasan gunung yang berhutan dan dihuni oleh binatang - binatang liar seperti Gunung Gede , Gunung Argopuro dan Gunung Slamet dibandingkan gunung yang gundul tak berhutan seperti Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Manfaat ekonomi 
Jenis flora dan fauna dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain adalah kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati, jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
Manfaat ilmiah
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis flora dan fauna yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan flora dan fauna secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar genetik hewan dan tumbuhan yang terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi.  Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.

Di negara kita Indonesia, flora dan fauna merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara lain adalah (1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi (3) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan flora dan fauna dimasyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
Manfaat bagi kelangsungan hidup
Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem kehidupan di bumi. Sistem - sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu - kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga.

Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia.
Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan.

Contoh tanaman yang dapat dijadikan obat-obatan.
1. Temulawak
         
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.
2. Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Keji Beliling
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
4. Sambiloto
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herbal dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun 1911. Sambiloto memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni sambiloto, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
5. Handeuleum
HANDEULEUM (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.

6. Jahe
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
7. Tempuyung
Tempuyung (Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali
8. Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung. Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut : a. Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat. b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata c. Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
9. Belimbing Wuluh
Blimbing Wuluh menyebuhkan Gusi berdarah  Mengkonsumsiv vbuah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap hari  Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari. Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan  1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih.v  10 ranting muda belimbing wuluhvKompreskan pada bagian yg gondongan.  berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit. Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik  Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkanv  100 gr daun muda belimbingvkapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit.  wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan  5 buah belimbing wuluh 8 lembarvadonan bubur tadi ketempat yg sakit.  daun kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari. Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan  10 kuntumv bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4  Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawavsaring minum 2 kali sehari.  secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin  2/3vdisaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.  genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari. Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi  Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah denganv garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya. Blimbing Wuluh  Satu genggam daun belimbing wuluh yg masihvsebagai Obat Pagel linu  muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu  Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkanv kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.

10. Ciplukan
Nama Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn. Nama Daerah : keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet. Manfaat: Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan, Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.
11. Kembang Kertas
Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan tepatnya meksiko ini merupakan tanaman yang sering di tanam di kawasan perumahan. Ketika waktunya berbunga, tanaman ini memiliki kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bougainvillea disebut bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai cirri-ciri seperti kertas. Selain digunakn sebagai tanaman hias, bunga kertas juga dipercaya sebagai tanaman herbal, karena memiliki khasiat untuk mengobati beberapa penyakit, seperi berikut: 
  1. Berkhasiat untuk mengobati disentri. 
  2. Berkhasiat untuk mengatasi kencing nanah. 
  3. Berkhasiat untuk mengatasi dan mengobati bisul. 
  4. Berkhasiat untuk menyembuhkan sakit pada putting susu. 

Cara penggunaan bunga kertas ini tidaklah sulit. Untuk mengobati luka luar, anda hanya perlu membuat ramuan dengan cara digiling hingga halus dan segera ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Sedangkan untuk pemakaian luka dalam, anda hanya perlu meminum air rebusan dari bunga kertas. 
Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka misalnya:
  • Babirusa (Babyrousa babyrussa)
  • Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
  • Harimau jawa (Panthera tigris sondanicus)
  • Macan kumbang (Panthera pardus)
  • Orangutan (Pongo pygmaeus abelii)
  • Badak sumatera (Decerorhinus sumatrensis)
  • Tapir (Tapirus indicus)
  • Gajah asia (Elephas maximus)
  • Bekantan (Nasalis larvatus)
  • Komodo (Varanus komodoensis)
  • Banteng (Bos sondaicus)
  • Cendrawasih (Paradisaea minor)
  • Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
  • Maleo (Marcochephalon maleo)
  • Kakatua raja (Probosciger atterimus)
  • Rangkong (Buceros rhinoceros)
  • Kasuari (Casuarius casuarius)
  • Buaya muara (Crocodylus porosus)
  • Buaya irian (Crocodylus novaeguinae)
  • Penyu tempayan (Caretta caretta)
  • Penyu hijau (Chelonia mydas)
  • Sanca bodo (Phyton molurus)
  • Sanca hijau (Chondrophyton viridis)
  • Bunglon sisir (Gonyochepalus dilophus)
Tumbuh-tumbuhan langka misalnya:
  • Bedali (Radermachera gigantea)
  • Putat (Planhonia valida)
  • Kepuh (Stereula foetida)
  • Bungur (Lagerstromia speciosa)
  • Nangka celeng (Artocarpus heterophyllus)
  • Kluwak (Pangium edule)
  • Bendo (Artocarpus elasticus)
  • Mundu (Garcinia dulcis)
  • Sawo kecik (Manilkara kauki)
  • Winong (Tertrameles nudiflora)
  • Sanca hijau (Pterospermum javanicum)
  • Gandaria (Bouea marcophylla)
  • Matoa (Pometis pinnata)
  • Sukun berbiji (Artocarpus communis)
2.1.5        Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Endemik
Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.
Hewan endemik misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali, badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi, tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatera bagian timur).

GURUN
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi.Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainaseTumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapanAkar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons. Jenis tumbuhan yang hidup di daerah Gurun contohnya : Kaktus Kurma Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain : Unta Gerbil
PADANG RUMPUT
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen dalam ekosistem yang berasal dari benda tak hidup atau benda mati. Komponen tersebut adalah komponen fisik dan komponen kimia yang dijadikan media atau subtrat sebagai tempat berlangsunganya hidup. Lebih tepatnya komponen abiotik merupakan tempat tinggal atau lingkungan dimana komponen biotik hidup.

Komponen abiotik pada ekosistem padang rumput sangat bervariasi dan beragam. Komponen ini dapat berbentuk benda organik, senyawa anorganik, dan juga hal-hal yang mempengaruhi pendistribusian organisme. Berikut adalah komponen abiotik yang mepengaruhi ekosistem padang rumput.
  • Suhu udara. Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pada amakhluk hidup. Sebagai contoh adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
  • Air. Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi. Tanpa adanya air semua makhluk hidup yang ada mati.
  • Tanah dan batu. Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan pengaruh terhadap penyebaran organisme yang ada berdasarkan kandungan yang ada pada tanah dan batu tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik tanah serta kondisi mineral yang dikandung oleh tanah.
  • Cahaya matahari. Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang memberikan kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya yang tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.
  • Iklim. Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Iklim menentukan tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.
2. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau makhluk hidup. Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain komponen abiotik. Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput. Berikut adalah komponen biotik yang ada di ekosistem padang rumput.

TAIGA
  Komponen Biotik dan Abiotik Bioma Taiga.
1.      Komponen Biotik
A.    Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon conifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keaneka ragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon conifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
B.     Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, Rusa, srigala, Gagak hitam, Kanada lynx, Beruang grizzly, Burung Grouse cemara, Kelinci snowshoe dan burung-burung yang bermigrasi  ke daerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalian kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
2.      Komponen Abiotik
a.       Air
Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
b.      Udara
Taiga jugaterdapat di daerah yang beriklim sedang dengan curah hujan mencapai 35 – 40 cm setiap tahun.
c.       Cahaya
Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat yaitu berlangsung selama 1-3 bulan. Kemudian selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
d.      Tanah
Taiga sendiri memiliki tanah yang asam.
e.       Suhu
Bioma Taiga ini diantaranya suhu yang mencapai 0°F di musimdingin dan mencapai 90°F atau lebih pada musim panas



HUTAN HUJAN TROPIS

Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Heterotrof / Konsumen

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]

Pengurai / dekomposer

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:
  1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]
HUTAN GUGUR
Komponen Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.
Komponen Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
  2. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
  • aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  • anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  • fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
TUNDRA
Aspek Abiotik dan Biotik
Komponen-komponen pembentuk nya adalah:
1. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu :
1. Suhu
Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.Suhu di daerah tundra sangat dingin.
2. Air
Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di tundra beradaptasi terhadap ketersediaan air di daerah dingin.
3. Garam
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari
Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis, dikarenakan di derah tundra cahaya mataharinya sedikit maka vegetasi yang tumbuh di daerah ini hanya tundra berupa lumut kerak,lumut,rumput teki,tetumbuhan terna,dan semak-semak pendek.
5. Tanah dan batu
Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim di daerah tundra terdiri atas iklim es abadi (EF) dan iklim tundra (ET)
2. Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).Adapun fauna dan flora yang terdapat di daerah tundra :

2.5 Flora dan fauna di bioma tundra
Jenis-jenis fauna yang terdapat di bioma tundra :
Ø Mamalia karnivora: rubah arktik, serigala, dan beruang kutub
Ø Herbivora mamalia: lemming, Vole, karibou, kelinci dan tupai Arktik
Ø Hewan pengerat, kelinci salju
Ø Migrasi burung: gagak, buntings salju, burung elang, burung-burung, Trinil, sendi, burung salju, dan berbagai jenis burung camar
Ø Serangga: nyamuk, lalat, ngengat, belalang, blackflies dan arktik menggagap lebah
Ø Ikan: cod, flatfish, salmon, dan ikan trout
Binatang disesuaikan untuk menangani panjang, musim dingin dan untuk berkembang biak dan membesarkan anak dengan cepat di musim panas. Binatang seperti mamalia dan burung juga memiliki insulasi tambahan dari lemak. Banyak hewan hibernate selama musim dingin karena makanan tidak melimpah. Alternatif lain adalah dengan bermigrasi ke selatan di musim dingin, seperti burung lakukan. Reptil dan amfibi hanya sedikit atau tidak ada karena suhu yang sangat dingin. Karena konstan imigrasi dan emigrasi, penduduk terus berosilasi.
Ø Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox.
Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin , walrus .
Ø Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di tundra, punya deskripsi pada kulitnya berwarna putih dan hitam. Warna putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat.


No comments:

Post a Comment