A.
Keanekaragaman Gen
Adalah
perbedaan atau variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup.
Contoh, buah durian yang memiliki kulit tebal, kulit tipis, dagingnya tebal,
berdanging buah tipis, biji besar atau biji kecil. Demikian pula dengan buah
pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah
yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi
yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja sereh.
keanekaragaman
sifat genetik pada suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen yang ada
didalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom tersebut didapatkan dari kedua
induknya melalui pewarisan sifat. Namun, gen juga dapat dipengaruhi dengan
kondisi lingkungan tempat hidupnya. Contohnya bibit yang diambil dari batang
induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam
pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga
berukuran besar seperti sifat genetik induknya.
keanekaragaman
gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau perkawinan silang antara
spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi
(budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contohnya adalah proses hibrid dari
tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries
Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan
tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap
penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik
yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.
B.
Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman
jenis adalah adanya perbedaan yang bisa ditemukan pada kelompok atau komunitas
pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Contoh, di halaman
kita terdapat pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar,
jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis
yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari
kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan
yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah.
Adapun beberapa
jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan
kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti
pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa
memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu.
C.
Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem bisa
terbentuk disebabkan adanya berbagai kelompok spesies yang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, setelah itu saling mempengaruhi antar spesies dengan
spesies dan spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup, semisal suhu, air,
udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral. Ekosistem berbeda dengan
lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Terdapat beberapa ekosistem yaitu
ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut
dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, eosistem
pantai pasir dll. Kemudian adapun ekosistem buatan manusia yaitu agro ekosistem
seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja agroekosistem memiliki tingkat
keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah,
tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman genetik yang lebih tinggi.
Pemanfaatan flora dan fauna
Flora
dan fauna mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada saling
ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup
mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan
persebaran tumbuhan. Binatangpun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan binatang
karnivora, seperti harimau, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena
makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan.
Faktor keindahan
Setiap
jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini
memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda - beda. Sebagian besar manusia
merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Hal ini
juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking,
dan rekreasi alam lainnya. Seorang pendaki gunung akan merasa lebih senang bila
melintasi kawasan gunung yang berhutan dan dihuni oleh binatang - binatang liar
seperti Gunung Gede , Gunung Argopuro dan Gunung Slamet dibandingkan gunung
yang gundul tak berhutan seperti Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Manfaat
ekonomi
Jenis flora dan fauna dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara
berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat
Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain
adalah kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati, jika di ekspor akan menghasilkan
devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal
dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan
industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan
sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan
sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya
dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
Manfaat ilmiah
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis flora dan
fauna yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian
keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan
dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai
sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Masih banyak yang
bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan flora dan fauna secara lebih
baik, bagaimana menjaga dasar genetik hewan dan tumbuhan yang terpakai, dan
bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami
menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai
perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan
untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.
Di negara kita Indonesia, flora dan fauna merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara lain adalah (1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi (3) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan flora dan fauna dimasyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
Di negara kita Indonesia, flora dan fauna merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara lain adalah (1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi (3) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan flora dan fauna dimasyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
Manfaat bagi kelangsungan hidup
Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan
sistem kehidupan di bumi. Sistem - sistem ini harus berfungsi terus menerus
jika kehidupan ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies
dapat mengancam semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40
jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular
membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu - kupu dan kumbang
membantu penyerbukan bunga.
Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia.
Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan.
Contoh tanaman yang dapat dijadikan obat-obatan.
1. Temulawak
Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia.
Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan.
Contoh tanaman yang dapat dijadikan obat-obatan.
1. Temulawak
Temulawak
(Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae),
Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran
tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan.
Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari
pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman
antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah
daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di
dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa
dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati.
Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda
dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak
pedas. temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang
kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut
kembung dan pegal-pegal. Juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan
lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai
antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan
tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka
pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.
2.
Kunyit
Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di
daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional,
bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll.
Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti
inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Keji
Beliling
Keji
beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah
pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang
ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral
seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping
itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat
disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga
sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk
diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan
secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh
yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung
daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare
(mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih
kurang setengah jam, kemudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk
mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing
manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien
(wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
4.
Sambiloto
Sambiloto
(Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herbal dari famili
Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat
dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta
beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba,
namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis
paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa
kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun
1911. Sambiloto memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif),
dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan
parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik
tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah
salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai
herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain
berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel
kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni sambiloto, menurunkan
ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
5.
Handeuleum
HANDEULEUM
(Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir:
10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai
air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi
dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan
lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang
memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu
rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum
sekaligus.
6.
Jahe
Umbi
jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang
bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe
disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif
jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat
oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat
jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk
angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan
memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya .
Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala
atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu
memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus.
Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil
jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air.
Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir: Ambil
jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam.
Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
7.
Tempuyung
Tempuyung
(Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di
tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya
berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi
itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang
berselang seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan
batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup
tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal
berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan
kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang
merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan
hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima
lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar.
Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari
kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali
8.
Bawang Putih
Bawang
putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian
sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan
yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau.
Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih.
Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya
berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60
cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai
panjang dan bentuknya payung. Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan
alternatif sebagai berikut : a. Flu dan Batuk. Kandungan sulfur
yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas
dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran
pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang
putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh
bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya?
Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau
tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk
dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam
panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat. b. Bawang
Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di
seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat
menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang
ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit
jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The
Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan
bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis
menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan
kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12
% dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata c.
Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi
kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang
terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia
beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa
penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang
putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk
memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn
State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan
bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk
kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
9.
Belimbing Wuluh
Blimbing
Wuluh menyebuhkan Gusi berdarah
Mengkonsumsiv vbuah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap
hari Dua buah belimbing wuluh dimakan
tiap hari. Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan 1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn
3 bawang putih.v 10 ranting muda belimbing wuluhvKompreskan pada bagian yg gondongan. berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah
dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit. Blimbing Wuluh
sebagai Obat Rematik
Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkanv 100 gr daun muda belimbingvkapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit. wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica
dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti
bubur. Oleskan 5 buah belimbing wuluh 8
lembarvadonan
bubur tadi ketempat yg sakit. daun
kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu
ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan
minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit.
Lakukan 2-3 kali sehari. Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan 10 kuntumv bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air
sampai air tinggal 3/4 Segenggarn bunga
belimbing wuluh gula jawavsaring
minum 2 kali sehari. secukup dan 1
cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin 2/3vdisaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan. genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu
direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir
bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas
3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak
kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan
6-7 kali sehari. Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci
bersih dikunyah denganv
garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya. Blimbing Wuluh Satu genggam daun belimbing wuluh yg masihvsebagai Obat Pagel linu muda
10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya.
Lumurkan ketempat yg sakit Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu
digiling halus tambahkanv
kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk
menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.
10.
Ciplukan
Nama
Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn. Nama Daerah :
keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet. Manfaat: Dalam pengobatan Alternatif
Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan,
Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis,
Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.
11.
Kembang Kertas
Tanaman
yang berasal dari Amerika Selatan tepatnya meksiko ini merupakan tanaman yang
sering di tanam di kawasan perumahan. Ketika waktunya berbunga, tanaman ini
memiliki kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bougainvillea disebut bunga
kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai cirri-ciri seperti
kertas. Selain digunakn sebagai tanaman hias, bunga kertas juga dipercaya
sebagai tanaman herbal, karena memiliki khasiat untuk mengobati beberapa
penyakit, seperi berikut:
- Berkhasiat untuk mengobati disentri.
- Berkhasiat untuk mengatasi kencing nanah.
- Berkhasiat untuk mengatasi dan mengobati bisul.
- Berkhasiat untuk menyembuhkan sakit pada putting susu.
Cara
penggunaan bunga kertas ini tidaklah sulit. Untuk mengobati luka luar, anda
hanya perlu membuat ramuan dengan cara digiling hingga halus dan segera
ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Sedangkan untuk pemakaian
luka dalam, anda hanya perlu meminum air rebusan dari bunga kertas.
Di Indonesia
banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka misalnya:
- Babirusa (Babyrousa babyrussa)
- Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
- Harimau jawa (Panthera tigris sondanicus)
- Macan kumbang (Panthera pardus)
- Orangutan (Pongo pygmaeus abelii)
- Badak sumatera (Decerorhinus sumatrensis)
- Tapir (Tapirus indicus)
- Gajah asia (Elephas maximus)
- Bekantan (Nasalis larvatus)
- Komodo (Varanus komodoensis)
- Banteng (Bos sondaicus)
- Cendrawasih (Paradisaea minor)
- Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
- Maleo (Marcochephalon maleo)
- Kakatua raja (Probosciger atterimus)
- Rangkong (Buceros rhinoceros)
- Kasuari (Casuarius casuarius)
- Buaya muara (Crocodylus porosus)
- Buaya irian (Crocodylus novaeguinae)
- Penyu tempayan (Caretta caretta)
- Penyu hijau (Chelonia mydas)
- Sanca bodo (Phyton molurus)
- Sanca hijau (Chondrophyton viridis)
- Bunglon sisir (Gonyochepalus dilophus)
Tumbuh-tumbuhan
langka misalnya:
- Bedali (Radermachera gigantea)
- Putat (Planhonia valida)
- Kepuh (Stereula foetida)
- Bungur (Lagerstromia speciosa)
- Nangka celeng (Artocarpus heterophyllus)
- Kluwak (Pangium edule)
- Bendo (Artocarpus elasticus)
- Mundu (Garcinia dulcis)
- Sawo kecik (Manilkara kauki)
- Winong (Tertrameles nudiflora)
- Sanca hijau (Pterospermum javanicum)
- Gandaria (Bouea marcophylla)
- Matoa (Pometis pinnata)
- Sukun berbiji (Artocarpus communis)
2.1.5
Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Endemik
Di Indonesia
terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia
artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara
lain.
Hewan endemik
misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali,
badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi,
tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan
sekitarnya.
Tumbuhan yang
endemik terutama dari genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera
Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata
(Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa
Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R.
contleyi (Sumatera bagian timur).
GURUN
Bioma gurun memiliki ciri-ciri
sebagai berikut : Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas
panas matahari sangat tinggi.Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari
curah hujan.Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak
cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainaseTumbuhan yang
hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti
duri dan berakar panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi
penguapanAkar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan
kemudian disimpan dalam jaringan spons. Jenis tumbuhan yang hidup di daerah
Gurun contohnya : Kaktus Kurma Hewan yang terdapat di daerah gurun
antara lain : Unta Gerbil
PADANG RUMPUT
1. Komponen
Abiotik
Komponen
abiotik merupakan komponen dalam ekosistem yang berasal dari benda tak hidup
atau benda mati. Komponen tersebut adalah komponen fisik dan komponen kimia
yang dijadikan media atau subtrat sebagai tempat berlangsunganya hidup. Lebih
tepatnya komponen abiotik merupakan tempat tinggal atau lingkungan dimana
komponen biotik hidup.
Komponen
abiotik pada ekosistem padang rumput sangat bervariasi dan beragam. Komponen
ini dapat berbentuk benda organik, senyawa anorganik, dan juga hal-hal yang
mempengaruhi pendistribusian organisme. Berikut adalah komponen abiotik yang
mepengaruhi ekosistem padang rumput.
- Suhu udara. Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pada amakhluk hidup. Sebagai contoh adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
- Air. Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi. Tanpa adanya air semua makhluk hidup yang ada mati.
- Tanah dan batu. Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan pengaruh terhadap penyebaran organisme yang ada berdasarkan kandungan yang ada pada tanah dan batu tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik tanah serta kondisi mineral yang dikandung oleh tanah.
- Cahaya matahari. Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang memberikan kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya yang tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.
- Iklim. Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Iklim menentukan tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.
2. Komponen
Biotik
Komponen biotik
adalah komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau makhluk hidup.
Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain komponen
abiotik. Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang
mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput. Berikut adalah komponen biotik
yang ada di ekosistem padang rumput.
TAIGA
Komponen Biotik dan Abiotik Bioma Taiga.
1. Komponen
Biotik
A. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon conifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keaneka ragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon conifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
B.
Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, Rusa, srigala, Gagak hitam, Kanada lynx,
Beruang grizzly, Burung Grouse cemara, Kelinci snowshoe dan burung-burung yang bermigrasi ke daerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalian kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
2.
Komponen Abiotik
a.
Air
b.
Udara
Taiga jugaterdapat di
daerah yang beriklim sedang dengan curah hujan mencapai 35 – 40 cm setiap tahun.
c.
Cahaya
Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat yaitu berlangsung selama 1-3 bulan. Kemudian selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
d.
Tanah
Taiga sendiri memiliki tanah yang asam.
e.
Suhu
Bioma Taiga ini diantaranya suhu yang mencapai 0°F
di musimdingin dan mencapai 90°F atau lebih pada musim panas
HUTAN HUJAN TROPIS
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:- aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
- anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
- fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]
HUTAN GUGUR
Komponen Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen
fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik
bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan
organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme,
yaitu:
- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.
Komponen Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan
untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu
komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak
bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
- Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
- Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
- aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
- anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
- fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
TUNDRA
Aspek
Abiotik dan BiotikKomponen-komponen pembentuk nya adalah:
1. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu :
1. Suhu
Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.Suhu di daerah tundra sangat dingin.
2. Air
Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di tundra beradaptasi terhadap ketersediaan air di daerah dingin.
3. Garam
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari
Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis, dikarenakan di derah tundra cahaya mataharinya sedikit maka vegetasi yang tumbuh di daerah ini hanya tundra berupa lumut kerak,lumut,rumput teki,tetumbuhan terna,dan semak-semak pendek.
5. Tanah dan batu
Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim di daerah tundra terdiri atas iklim es abadi (EF) dan iklim tundra (ET)
2. Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).Adapun fauna dan flora yang terdapat di daerah tundra :
2.5 Flora dan fauna di bioma tundra
Jenis-jenis fauna yang terdapat di bioma tundra :
Ø Mamalia karnivora: rubah arktik, serigala, dan beruang kutub
Ø Herbivora mamalia: lemming, Vole, karibou, kelinci dan tupai Arktik
Ø Hewan pengerat, kelinci salju
Ø Migrasi burung: gagak, buntings salju, burung elang, burung-burung, Trinil, sendi, burung salju, dan berbagai jenis burung camar
Ø Serangga: nyamuk, lalat, ngengat, belalang, blackflies dan arktik menggagap lebah
Ø Ikan: cod, flatfish, salmon, dan ikan trout
Binatang disesuaikan untuk menangani panjang, musim dingin dan untuk berkembang biak dan membesarkan anak dengan cepat di musim panas. Binatang seperti mamalia dan burung juga memiliki insulasi tambahan dari lemak. Banyak hewan hibernate selama musim dingin karena makanan tidak melimpah. Alternatif lain adalah dengan bermigrasi ke selatan di musim dingin, seperti burung lakukan. Reptil dan amfibi hanya sedikit atau tidak ada karena suhu yang sangat dingin. Karena konstan imigrasi dan emigrasi, penduduk terus berosilasi.
Ø Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox.
Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin , walrus .
Ø Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di tundra, punya deskripsi pada kulitnya berwarna putih dan hitam. Warna putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat.
No comments:
Post a Comment